Jumat, 26 Oktober 2012

ARTIFICAL INTELLIGENCE (AI)



SEJARAH AI (ARTIFICAL INTELLIGENCE)
Awal pekerjaan dipusatkan pada seperti game playing (misalnya: audio dengan kecerdasan dan permainan catur(chess player), pembuktian teorema (theorem proving) pada Tugas-tugas formal (Formal Tasks). Samual(1963) menulis sebuah program yang diberi nama check-er-playing program, yang tidak hanya untuk bermain game, tetapi digunakan juga pengalamannya pada permainan untuk mendukung kemampuan sebelumnya. Catur juga diterima, karena banyak sekali perhatian terhadap permaianan catur yang merupakan permainan yang lengkap atau kompleks, program catur disini situasinya harus jelas dan rule atau ketentuannya harus seperti dunia nyata. Manusia dalam bidang keilmuan disebut dengan istilah homo sapiens, karena memiliki kemampuan mental, intellegence, yang sangat penting untuk menopang kehidupan sehari-hari. Lebih dari 2000 tahun, sudah ada usaha-usaha yang dilakukan oleh para ahli untuk mempelajari mengapa manusia bisa menerima rangangan kemudian berespon dan sikap lain yang menunjukkan “kepandaiannya”, namun istilah artificial intelligence (AI) baru diusulkan sekitar tahun 1956. AI telah mempengaruhi banyak bidang mulai dari bidang-bidang yang bersifat umum, seperti usaha mempelajari bagaimana sebenarnya manusia berpikir dan dirumuskan dalam notasi matematika sampai dengan bidang khusus, seperti bagaimana komputer bisa memainkan catur untuk melawan juara dunia catur.
Alan Turing mengusulkan tes untuk melihat bisa atau tidaknya mesin memberikan respon terhadap serangkaian pertanyaan (agar mesin dapat dikatakan cerdas). Istilah “Artificial Intelligence” dimunculkan oleh John McCarthy (MIT), tahun 1956 pada Dartmouth Conference. Dalam konferensi itu juga didefinisikan tujuan AI, yaitu mengetahui dan memodelkan proses-proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan kelakukan manusia tersebut.
Kecerdasan Buatan (artificial intelligence) merupakan inovasi baru di bidang ilmu pengetahuan. Mulai ada sejak muncul komputer modern, yakni pada 1940 dan 1950. Ilmu pengetahuan komputer ini khusus ditujukan dalam perancangan otomatisasi tingkah laku cerdas dalam sistem kecerdasan komputer.
Pada awalnya, kecerdasan buatan hanya ada di universitas-universitas dan laboratorium penelitian, serta hanya sedikit produk yang dihasilkan dan dikembangkan. Menjelang akhir 1970-an dan 1980-an, mulai dikembangkan secara penuh dan hasilnya berangsur-angsur dipublikasikan di khalayak umum. Permasalahan di dalam kecerdasan buatan akan selalu bertambah dan berkembang seiring dengan laju perkembangan zaman menuju arah globalisasi dalam setiap aspek kehidupan manusia, yang membawa persoalan-persoalan yang semakin beragam pula. Program kecerdasan buatan lebih sederhana dalam pengoperasiannya, sehingga banyak membantu pemakai. Program konvensional dijalankan secara prosedural dan kaku, rangkaian tahap solusinya sudah didefinisikan secara tepat oleh pemrogramnya. Sebaliknya, pada program kecerdasan buatan untuk mendapatkan solusi yang memuaskan dilakukan pendekatan trial and error, mirip seperti apa yang dilakukan oleh manusia.
Artificial intelligence atau kecerdasan buatan merupakan sebuah trend perkembangan teknologi mutakhir, bahkan memegang peranan kunci dalam perkembangan teknologi. Pemikiran tentang artificial intelligence berawal dari sebuah filosofi bahwa kecerdasan manusia dapat diterapkan dalam teknologi. Hal ini terbukti saat ini dimana perkembangan teknologi dapat membuat terperangah akan kecerdasan buatannya sendiri. Contoh kecil kecil misalnya, dalam hal perhitungan, kalkulator memiliki kecepatan dan keakuratan yang lebih tepat daripada perhitungan manual manusia itu sendiri. Perkembangan computer dan robotika, serta teknologi lain, membuat manusia cemburu terhadap hasil ciptaannya sendiri.
Dalam hal ini, Artifical Intelligence (AI) dapat didefinisikan sebagai salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar suatu mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia, agar computer bisa bertindak seperti dan sebaik manusia, maka computer harus diberi bekal pengetahuan dan mempunyai kemampuan nalar.
Bidang-bidang dalam Artificial intelligence (AI):
a.       Sistem persepsi (pendengaran dan penglihatan)   e. Perangkat keras AI
b.      Bahasa alamiah                                                        f. Sistem pakar
c.       Belajar                                                                      g. Robot
d.      Jaringan syaraf

Tujuan dari kecerdasan buatan (artificial intelligence):
-          Membuat mesin menjadi lebih pintar
-          Memahami apa itu kecerdasan
-          Membuat mesin lebih bermanfaat
Keuntungan dan kerugian kecerdasan buatan
-          Komputer masa depan akan memberikan kenikmatan, kenyamanan, dan kesenangan yang lebih bagi penggunannya, tetapi sebaliknya akan mendorong harga computer menjadi semakin mahal
-          Komputer akan menjadi semakin lebih berguna karena bidang-bidang masalah yang tadinya tidak dapat dipecahkan oleh computer ini akan dapat dipecahkan dengan teknik kecerdasan buatan
-          Biaya pengembangan dan penelitian kecerdasan buatan sangat mahal
-          Pengembangan aplikasi kecerdasan buatan merupakan hal yang sangat sulit dan diperlukan waktu yang sangat lama.
Sistem AI sekarang ini sering digunakan dalam bidang ekonomi, obat-obatan, teknik dan militer, seperti yang telah dibangun dalam beberapa aplikasi perangkat lunak komputer rumah dan video game. Kecerdasan buatan ini bukan hanya ingin mengerti apa itu sistem kecerdasan, tapi juga mengkonstruksinya.
  
Artificial Intelligence dan Kognisi Manusia
Pertumbuhan teknologi dari masa ke masa telah menciptakan berbagai penemuan yang sebelumnya hanya ada dalam angan-angan manusia, atau bahkan tidak pernah terpikir sekalipun. Berbagai penemuan ini diciptakan dengan tujuan untuk membantu kehidupan manusia sehingga menjadi lebih mudah, namun fungsi dari berbagai kemajuan sering disalah gunakan oleh manusia sehingga fungsi dari berbagai hasil karya teknologi tersebut tidak dapat digunakan secara maksimal.
Salah satu teknologi buatan yang mungkin tidak pernah tercetus dalam benak orang awam adalah kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Sebagai makhluk yang memiliki kecerdasan intelektual tertinggi diantara semua hal yang ada di muka bumi, manusia terus melakukan inovasi demi mempermudah kehidupannya. Pada suatu titik dimana sistem komputerisasi mengambil alih banyak aspek dalam kehidupan, manusia merasa perlu menginjeksi sistem komputer tersebut dengan kecerdasan buatan. ‘Kecerdasan’  disini mengacu pada kemampuan sebuah sistem komputer untuk menunjukkan kecerdasan selayaknya manusia dalam bekerja dan berperilaku, seperti memecahkan kode, menjawab pertanyaan dan sebagainya.
                Pada masa ini, para ilmuwan berhasil menyatakan bahwa cukup dengan komputer zaman sekarang, jaringan matematis dapat dilatih untuk melaksanakan perintah tanpa harus menggunakan program yang mahal. Berdasarkan pernyataan itu, pengembangan AI terus dilaksanakan sehingga AI mampu mengenali pola. Aplikasi kemampuan ini didapati dalam teknologi pengenalan wajah atau facial recognition. Kemampuan kognisi yang didapati dalam Ai melahirkan sebuah sub-disiplin baru, yaitu koneksionisme atau connectionism. Koneksionisme adalah kemampuan kognisi atau pengenalan terhadap berbagai informasi yang dirangkum menjadi hirarki dan menghasilkan action atau tindakan. Jaringan matematis tersebut menghasilkan kemampuan yang menakjubkan apabila digabungkan dengan logika dan pengetahuan sehingga dapat tercipta suatu kecerdasan buatan yang sempurna.
Dampak Artificial Intelligence Terhadap Kehidupan Manusia
Kecerdasan buatan itu sesuatu yang diciptakan oleh manusia, untuk menggantikan manusia. Jadi bisa jadi kecerdasan buatan itu merupakan suatu ancaman. Walau pun menyadari bahwa kecerdasan buatan bisa jadi adalah suatu ancaman untuk manusia, tapi manusia masih saja mengembangkan apa yang disebut dengan kecerdasan buatan. Manusia masih saja mencoba mengembangkan atau mendapatkan sesuatu (teknologi) yang baru, yang dapat berpikir seperti manusia. Hal ini terjadi karena adanya ketidakpuasan dalam diri manusia, manusia ingin mendapatkan sesuatu dengan cara yang lebih mudah. Lagipula memang ada keterbatasan-keterbatasan dalam diri manusia, seperti otak manusia yang hanya mampu berpikir dengan frekuensi kira-kira 100 Hz dan karena manusia mempunyai rasa lelah. Bandingkan dengan komputer sekarang yang mampu mengolah data dengan frekuensi 4 GHz. Komputer juga tidak mempunyai rasa capai walau pun harus mengolah data yang sama berulang-ulang. Kemajuan dari sistem kecerdasan buatan ini dapat menimbulkan dampak psikologis pada manusia. Bagi kelompok yang menentang adanya kecerdasan buatan percaya bahwa dengan adanya kecerdasan buatan, akan terdapat beberapa dampak dalam kehidupan manusia. Mesin-mesin yang memiliki kecerdasan buatan dapat mengurangi jutaan kesempatan kerja manusia. Selain itu juga terdapat ketakutan bahwa sistem kecerdasan buatan ini, termasuk robot, mengurangi kita sebagai manusia. Sistem dasar dari kecerdasan buatan ini juga telah meningkatkan ketakutan bahwa mesin-mesin dapat menambah jumlah kerusakan.
Artificial Intelligence dan Sistem Pakar
Dasar-dasar Sistem Pakar (Expert System) adalah sebuah aplikasi computer yang menjalankan sebuah task yang awal mulanya dilakukan oleh seoran pakar. Contoh: sistem pakar yang dapat membuat mendiagnosa penyakit, membuat ramalan financial. Beberapa sistem pakar ada yang dirancang untuk menggantikan manusia melaksanakan tugasnya, sementara ada pula yang untuk membantu. Sistem pakar adalah bagian dari sebuah kategori umum aplikasi komputer yang dikenal sebagai Artificial intelligence (AI), dimana artificial intelligence merupakan cabang ilmu computer yang berhubungan dengan perancangan dan implementasi dari program yang mampu menyamai kemampuan kognitif/pikiran/kesadaran/manusia, seperti: penyelesaian masalah, penginderaan visual, dan pemahaman bahasa.
Contoh aplikasi AI dalam sistem pakar (expert system):
1.      Shyster adalah sebuah contoh khusus dari kategori umum sstem pakar hukum, secara luas didefinisikan sistem yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) teknik untuk memecahkan masalah hukum.
2.      Prophet merupakan awal dari sistem pakar medis, sistem ini dimulai pada sekitar 1965 oleh seorang administrator di NIH, William Raub yang memiliki gagasan untuk endirikan sebuah jaringan komunikasi kolaboratif meniru ARPANET, untuk digunakan di antara para peneliti biomedis untuk berbagi data dan prosedur, dengan berbagai peralatan hitung, mulai dari orbit molekul statistik untuk perhitungan.
3.      JOELib adalah perangkat lunak sistem pakar kimia bebas yang digunakan terutama untuk mengkonversikan kimia, karena hubungan yang kuat dengan informatika, termasuk program ini lebih ke kategori cheminformatics daripada model molekuler. Hal ini tersedia untuk Windows, Unix dan sistem lain yang mendukung Java. Hal ini didistribusikan di bawah GNU GPL. 
Sistem pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut:
-          Memiliki informasi yang handal
-          Mudah dimodifikasi
-          Dapat digunakan dalam berbagai jenis computer
-          Memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi
Keuntungan Sistem Pakar
-          Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis
-          Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar
-          Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian
-          Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya
-          Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan
Kelemahan sistem pakar
-          Biaya diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal
-          Bila diperlukan dapat menyajikan asumsi dan alur penalaran yang digunakan untuk sampai ke jawaban yang dikehendaki
-          Menambah fakta kaidah dan alur penalaran sahih yang baru ke dalam otaknya
Eliza, Parry, dan NETtalk
-          ELIZA salah satu program komputer pertama yang mampu berkomunikasi, ELIZA, ditulis oleh Joseph Weizenbaum (1966).
-          PARRY Colby, Hilf, Webber dan Kraemer (1972)mensimulasikan seorang pasien, dan menyebut program ini PARRY, karena ia mesimulasikan seorang pasian paranoid. Mereka memilih seorang paranoid sebagai subyek karena beberapa teori menyebutkan bahwa proses dan sistem paranoia memanga ada, perbedaan respon psikotis dan respon normalnya cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan penilaian dari seorang ahli untuk mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahan antara respon simulasi  komputer dan respon manusia.
-          NETtalk progam ini jenisnya cukup berbeda, berdasarkan pada jaring jaring neuron, sehinnga dinamakan NETtalk. Program ini dikembangkan oleh Sejnowki disekolah medis harvard  dan Rosenberg di universitas Princeton. Dalam program ini, NETtalk  membaca tulisan dan mengucapkannya keras – keras.

Sumber:
http://smpn2lem.blogspot.com/2009/12/kecerdasan-buatan-artificial.html
http://neezasty.wordpress.com/2011/09/29/kecerdasan-buatan-artificial-intelligence/#more-554
http://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_buatan
http://psikology09b.blogspot.com/2011_06_01_archive.html
http://blog.uin-malang.ac.id/sharfina/2010/09/26/sistem-pakar-dan-kecerdasan-buatan-serta-perbedaannya/
deden08m.files.wordpress.com/2011/09/bab13_sispakar.pdf
http://asyamjavas.blogspot.com/2011/01/pengenalan-teknologi-informasi.html
library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab2/LBM2005-07-Bab%202.pdf
http://komunikasi.us/index.php/mata-kuliah/media-convergence/12-response-paper-ptk-2012/422-kecerdasan-buatan-bagi-manusia
http://www.psychologymania.com/2011/10/artificial-intelligence-kecerdasan.html
http://journal.mercubuana.ac.id/data/1a-AI.doc
http://ideku.info/ebook-gratis/ebook-artificial-intelligence-kecerdasan-buatan/
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&ved=0CEUQFjAG&url=http%3A%2F%2Fptputraastawa.files.wordpress.com%2F2011%2F04%2Fmicrosoft-powerpoint-ai_2-pengertian-kb-ok.pdf&ei=6WeLUIbLCInsrAfzwoCQAQ&usg=AFQjCNFHSd_REAAqnIisV82TGrik36Ealg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar