SEJARAH AI (ARTIFICAL INTELLIGENCE)
Awal pekerjaan dipusatkan pada seperti game
playing (misalnya: audio dengan kecerdasan dan permainan catur(chess
player), pembuktian teorema (theorem proving) pada Tugas-tugas formal (Formal
Tasks). Samual(1963) menulis sebuah program
yang diberi nama check-er-playing program, yang tidak hanya untuk bermain game,
tetapi digunakan juga pengalamannya pada permainan untuk mendukung kemampuan
sebelumnya. Catur juga diterima, karena banyak sekali perhatian terhadap
permaianan catur yang merupakan permainan yang lengkap atau kompleks, program
catur disini situasinya harus jelas dan rule atau ketentuannya harus seperti
dunia nyata. Manusia dalam bidang keilmuan disebut dengan istilah homo sapiens,
karena memiliki kemampuan mental, intellegence, yang sangat penting
untuk menopang kehidupan sehari-hari. Lebih dari 2000 tahun, sudah ada
usaha-usaha yang dilakukan oleh para ahli untuk mempelajari mengapa manusia
bisa menerima rangangan kemudian berespon dan sikap lain yang menunjukkan
“kepandaiannya”, namun istilah artificial intelligence (AI) baru diusulkan
sekitar tahun 1956. AI telah mempengaruhi banyak bidang mulai dari
bidang-bidang yang bersifat umum, seperti usaha mempelajari bagaimana sebenarnya
manusia berpikir dan dirumuskan dalam notasi matematika sampai dengan bidang
khusus, seperti bagaimana komputer bisa memainkan catur untuk melawan juara
dunia catur.
Alan
Turing mengusulkan
tes untuk melihat bisa atau tidaknya mesin memberikan respon terhadap
serangkaian pertanyaan (agar mesin dapat dikatakan cerdas). Istilah “Artificial Intelligence” dimunculkan
oleh John McCarthy (MIT), tahun 1956 pada Dartmouth Conference. Dalam
konferensi itu juga didefinisikan tujuan AI, yaitu mengetahui dan memodelkan
proses-proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan
kelakukan manusia tersebut.
Kecerdasan Buatan (artificial
intelligence) merupakan inovasi baru di bidang ilmu pengetahuan. Mulai ada
sejak muncul komputer modern, yakni pada 1940 dan 1950. Ilmu pengetahuan
komputer ini khusus ditujukan dalam perancangan otomatisasi tingkah laku cerdas
dalam sistem kecerdasan komputer.
Pada
awalnya, kecerdasan buatan hanya ada di universitas-universitas dan
laboratorium penelitian, serta hanya sedikit produk yang dihasilkan dan
dikembangkan. Menjelang akhir 1970-an dan 1980-an, mulai dikembangkan secara
penuh dan hasilnya berangsur-angsur dipublikasikan di khalayak umum.
Permasalahan di dalam kecerdasan buatan akan selalu bertambah dan berkembang seiring
dengan laju perkembangan zaman menuju arah globalisasi dalam setiap aspek
kehidupan manusia, yang membawa persoalan-persoalan yang semakin beragam pula.
Program kecerdasan buatan lebih sederhana dalam pengoperasiannya, sehingga
banyak membantu pemakai. Program konvensional dijalankan secara prosedural dan
kaku, rangkaian tahap solusinya sudah didefinisikan secara tepat oleh
pemrogramnya. Sebaliknya, pada program kecerdasan buatan untuk mendapatkan
solusi yang memuaskan dilakukan pendekatan trial and error, mirip seperti apa
yang dilakukan oleh manusia.
Artificial
intelligence
atau kecerdasan buatan merupakan sebuah trend perkembangan teknologi mutakhir,
bahkan memegang peranan kunci dalam perkembangan teknologi. Pemikiran tentang
artificial intelligence berawal dari sebuah filosofi bahwa kecerdasan manusia
dapat diterapkan dalam teknologi. Hal ini terbukti saat ini dimana perkembangan
teknologi dapat membuat terperangah akan kecerdasan buatannya sendiri. Contoh
kecil kecil misalnya, dalam hal perhitungan, kalkulator memiliki kecepatan dan
keakuratan yang lebih tepat daripada perhitungan manual manusia itu sendiri.
Perkembangan computer dan robotika, serta teknologi lain, membuat manusia
cemburu terhadap hasil ciptaannya sendiri.
Dalam
hal ini, Artifical Intelligence (AI) dapat
didefinisikan sebagai salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar suatu
mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan
oleh manusia, agar
computer bisa bertindak seperti dan sebaik manusia, maka computer harus diberi
bekal pengetahuan dan mempunyai kemampuan nalar.
Bidang-bidang
dalam Artificial intelligence (AI):
a.
Sistem persepsi (pendengaran dan
penglihatan) e. Perangkat keras AI
b.
Bahasa alamiah f. Sistem pakar
c.
Belajar g. Robot
d.
Jaringan syaraf
Tujuan dari kecerdasan buatan
(artificial intelligence):
-
Membuat mesin menjadi lebih pintar
-
Memahami apa itu kecerdasan
-
Membuat mesin lebih bermanfaat
Keuntungan dan
kerugian kecerdasan buatan
-
Komputer masa depan akan memberikan kenikmatan,
kenyamanan, dan kesenangan yang lebih bagi penggunannya, tetapi sebaliknya akan
mendorong harga computer menjadi semakin mahal
-
Komputer akan menjadi semakin lebih
berguna karena bidang-bidang masalah yang tadinya tidak dapat dipecahkan oleh
computer ini akan dapat dipecahkan dengan teknik kecerdasan buatan
-
Biaya pengembangan dan penelitian
kecerdasan buatan sangat mahal
-
Pengembangan aplikasi kecerdasan buatan
merupakan hal yang sangat sulit dan diperlukan waktu yang sangat lama.
Sistem AI sekarang ini
sering digunakan dalam bidang ekonomi, obat-obatan, teknik dan militer, seperti
yang telah dibangun dalam beberapa aplikasi perangkat lunak komputer rumah dan video game. Kecerdasan buatan ini bukan hanya ingin
mengerti apa itu sistem kecerdasan, tapi juga mengkonstruksinya.
Artificial
Intelligence
dan Kognisi Manusia
Pertumbuhan
teknologi dari masa ke masa telah menciptakan berbagai penemuan yang sebelumnya
hanya ada dalam angan-angan manusia, atau bahkan tidak pernah terpikir
sekalipun. Berbagai penemuan ini diciptakan dengan tujuan untuk membantu
kehidupan manusia sehingga menjadi lebih mudah, namun fungsi dari berbagai
kemajuan sering disalah gunakan oleh manusia sehingga fungsi dari berbagai
hasil karya teknologi tersebut tidak dapat digunakan secara maksimal.
Salah satu teknologi buatan yang mungkin tidak pernah tercetus
dalam benak orang awam adalah kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Sebagai makhluk yang memiliki
kecerdasan intelektual tertinggi diantara semua hal yang ada di muka bumi,
manusia terus melakukan inovasi demi mempermudah kehidupannya. Pada suatu titik
dimana sistem komputerisasi mengambil alih banyak aspek dalam kehidupan,
manusia merasa perlu menginjeksi sistem komputer tersebut dengan kecerdasan
buatan. ‘Kecerdasan’ disini mengacu pada kemampuan sebuah sistem komputer
untuk menunjukkan kecerdasan selayaknya manusia dalam bekerja dan berperilaku,
seperti memecahkan kode, menjawab pertanyaan dan sebagainya.
Pada masa ini, para ilmuwan berhasil menyatakan bahwa cukup
dengan komputer zaman sekarang, jaringan matematis dapat dilatih untuk
melaksanakan perintah tanpa harus menggunakan program yang mahal. Berdasarkan
pernyataan itu, pengembangan AI terus dilaksanakan sehingga AI mampu mengenali
pola. Aplikasi kemampuan ini didapati dalam teknologi pengenalan wajah atau
facial recognition. Kemampuan kognisi yang didapati dalam Ai melahirkan sebuah
sub-disiplin baru, yaitu koneksionisme atau connectionism. Koneksionisme adalah
kemampuan kognisi atau pengenalan terhadap berbagai informasi yang dirangkum
menjadi hirarki dan menghasilkan action atau tindakan. Jaringan matematis
tersebut menghasilkan kemampuan yang menakjubkan apabila digabungkan dengan
logika dan pengetahuan sehingga dapat tercipta suatu kecerdasan buatan yang
sempurna.
Dampak Artificial Intelligence
Terhadap Kehidupan Manusia
Kecerdasan buatan itu sesuatu yang
diciptakan oleh manusia, untuk menggantikan manusia. Jadi bisa jadi kecerdasan
buatan itu merupakan suatu ancaman. Walau pun menyadari bahwa kecerdasan buatan
bisa jadi adalah suatu ancaman untuk manusia, tapi manusia masih saja
mengembangkan apa yang disebut dengan kecerdasan buatan. Manusia masih saja
mencoba mengembangkan atau mendapatkan sesuatu (teknologi) yang baru, yang
dapat berpikir seperti manusia. Hal ini terjadi karena adanya ketidakpuasan
dalam diri manusia, manusia ingin mendapatkan sesuatu dengan cara yang lebih
mudah. Lagipula memang ada keterbatasan-keterbatasan dalam diri manusia,
seperti otak manusia yang hanya mampu berpikir dengan frekuensi kira-kira 100
Hz dan karena manusia mempunyai rasa lelah. Bandingkan dengan komputer sekarang
yang mampu mengolah data dengan frekuensi 4 GHz. Komputer juga tidak mempunyai
rasa capai walau pun harus mengolah data yang sama berulang-ulang. Kemajuan
dari sistem kecerdasan buatan ini dapat menimbulkan dampak psikologis pada
manusia. Bagi kelompok yang menentang adanya kecerdasan buatan percaya bahwa
dengan adanya kecerdasan buatan, akan terdapat beberapa dampak dalam kehidupan
manusia. Mesin-mesin yang memiliki kecerdasan buatan dapat mengurangi jutaan
kesempatan kerja manusia. Selain itu juga terdapat ketakutan bahwa sistem
kecerdasan buatan ini, termasuk robot, mengurangi kita sebagai manusia. Sistem
dasar dari kecerdasan buatan ini juga telah meningkatkan ketakutan bahwa
mesin-mesin dapat menambah jumlah kerusakan.
Artificial Intelligence dan Sistem
Pakar
Dasar-dasar
Sistem Pakar (Expert System) adalah sebuah aplikasi computer yang menjalankan
sebuah task yang awal mulanya dilakukan oleh seoran pakar. Contoh: sistem pakar
yang dapat membuat mendiagnosa penyakit, membuat ramalan financial. Beberapa
sistem pakar ada yang dirancang untuk menggantikan manusia melaksanakan
tugasnya, sementara ada pula yang untuk membantu. Sistem pakar adalah bagian
dari sebuah kategori umum aplikasi komputer yang dikenal sebagai Artificial
intelligence (AI), dimana artificial intelligence merupakan cabang ilmu
computer yang berhubungan dengan perancangan dan implementasi dari program yang
mampu menyamai kemampuan kognitif/pikiran/kesadaran/manusia, seperti:
penyelesaian masalah, penginderaan visual, dan pemahaman bahasa.
Contoh aplikasi
AI dalam sistem pakar (expert system):
1.
Shyster adalah sebuah contoh khusus dari
kategori umum sstem pakar hukum, secara luas didefinisikan sistem yang
menggunakan kecerdasan buatan (AI) teknik untuk memecahkan masalah hukum.
2.
Prophet merupakan awal dari sistem pakar
medis, sistem ini dimulai pada sekitar 1965 oleh seorang administrator di NIH,
William Raub yang memiliki gagasan untuk endirikan sebuah jaringan komunikasi
kolaboratif meniru ARPANET, untuk digunakan di antara para peneliti biomedis
untuk berbagi data dan prosedur, dengan berbagai peralatan hitung, mulai dari
orbit molekul statistik untuk perhitungan.
3.
JOELib adalah perangkat lunak sistem
pakar kimia bebas yang digunakan terutama untuk mengkonversikan kimia, karena
hubungan yang kuat dengan informatika, termasuk program ini lebih ke kategori
cheminformatics daripada model molekuler. Hal ini tersedia untuk Windows, Unix
dan sistem lain yang mendukung Java. Hal ini didistribusikan di bawah GNU GPL.
Sistem
pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut:
-
Memiliki informasi yang handal
-
Mudah dimodifikasi
-
Dapat digunakan dalam berbagai jenis
computer
-
Memiliki kemampuan untuk belajar
beradaptasi
Keuntungan Sistem Pakar
-
Bisa melakukan proses secara berulang
secara otomatis
-
Mampu mengambil dan melestarikan
keahlian para pakar
-
Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan
informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian
-
Mampu beroperasi dalam lingkungan yang
berbahaya
-
Memiliki kemampuan untuk mengakses
pengetahuan
Kelemahan sistem pakar
-
Biaya diperlukan untuk membuat dan
memeliharanya sangat mahal
-
Bila diperlukan dapat menyajikan asumsi
dan alur penalaran yang digunakan untuk sampai ke jawaban yang dikehendaki
-
Menambah fakta kaidah dan alur penalaran
sahih yang baru ke dalam otaknya
Eliza, Parry,
dan NETtalk
-
ELIZA salah satu
program komputer pertama yang mampu berkomunikasi, ELIZA, ditulis oleh Joseph
Weizenbaum (1966).
-
PARRY Colby, Hilf,
Webber dan Kraemer (1972)mensimulasikan seorang pasien, dan menyebut program
ini PARRY, karena ia mesimulasikan seorang pasian paranoid. Mereka memilih
seorang paranoid sebagai subyek karena beberapa teori menyebutkan bahwa proses
dan sistem paranoia memanga ada, perbedaan respon psikotis dan respon normalnya
cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan penilaian dari seorang ahli untuk
mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahan antara respon simulasi komputer dan respon manusia.
-
NETtalk progam ini
jenisnya cukup berbeda, berdasarkan pada jaring jaring neuron, sehinnga
dinamakan NETtalk. Program ini dikembangkan oleh Sejnowki disekolah medis
harvard dan Rosenberg di universitas
Princeton. Dalam program ini, NETtalk
membaca tulisan dan mengucapkannya keras – keras.
Sumber:
http://smpn2lem.blogspot.com/2009/12/kecerdasan-buatan-artificial.html
http://neezasty.wordpress.com/2011/09/29/kecerdasan-buatan-artificial-intelligence/#more-554
http://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_buatan
http://psikology09b.blogspot.com/2011_06_01_archive.html
http://blog.uin-malang.ac.id/sharfina/2010/09/26/sistem-pakar-dan-kecerdasan-buatan-serta-perbedaannya/
deden08m.files.wordpress.com/2011/09/bab13_sispakar.pdf
http://asyamjavas.blogspot.com/2011/01/pengenalan-teknologi-informasi.html
library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab2/LBM2005-07-Bab%202.pdf
http://komunikasi.us/index.php/mata-kuliah/media-convergence/12-response-paper-ptk-2012/422-kecerdasan-buatan-bagi-manusia
http://www.psychologymania.com/2011/10/artificial-intelligence-kecerdasan.html
http://journal.mercubuana.ac.id/data/1a-AI.doc
http://ideku.info/ebook-gratis/ebook-artificial-intelligence-kecerdasan-buatan/
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&ved=0CEUQFjAG&url=http%3A%2F%2Fptputraastawa.files.wordpress.com%2F2011%2F04%2Fmicrosoft-powerpoint-ai_2-pengertian-kb-ok.pdf&ei=6WeLUIbLCInsrAfzwoCQAQ&usg=AFQjCNFHSd_REAAqnIisV82TGrik36Ealg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar